Sabtu, 29 September 2012

Pak Soekarno dan Kebudayaan Indonesia Atas Malaysia

1340159631376398023 Presiden Soekarno saat berpidato. Sumber:http://www.merdeka.com/peristiwa/ini-cara-soekarno-beli-bh-di-amerika.html ”Kalau kita lapar itu biasa. Kalau kita malu, itu juga biasa. Namun, kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang ajar! Kerahkan pasukan ke Kalimantan, hajar cecunguk Malayan itu! Pukul dan sikat, jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak Malaysian keparat itu.” ”Doakan aku, aku akan berangkat ke medan juang sebagai patriot bangsa, sebagai martir bangsa, dan sebagai peluru bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya.” ”Serukan, serukan ke seluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini. Kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat.” ”Yoo… ayooo… kita ganyang. Ganyang Malaysia! Ganyang Malaysia! Bulatkan tekad. Semangat kita baja. Peluru kita banyak. Nyawa kita banyak. Bila perlu satoe- satoe!” Sumber: kompas.com Itulah pidato Pak Soekarno yang sangat berani menurut saya, namun saya keberanian seperti ini belum nampak pada pemipin-peminpin Indonesia setelah Pak Karno. Tidak adanya keberanian seperti Pak Karno menyebabkan negara Malaysia dengan mudah mengakui beberapa budaya Indonesai bahkan pulau perbatasan Indonesai. Konfrontasi Indonesia-Malaysia yang berlangsung sejak tahun 1962 rupanya belum berakhir. Malaysia terus-menerus mengakui kebudayaan-kebudayaan Indonesai sebagai kebudayaannya sendiri, mulai dari kebudayaan dalam bentuk tari dan seni rupa, sampai pada lagu-lagu cirikhas Indonesai. Selain itu juga Pulau Ambalat pernah direbut oleh Malaysia. Kebudayaan dalam bentuk tari dan seni yang pernah diakui Malaysia yaitu, Batik, Tari Pendet, Wayang kulit, Angklung, Reog Ponorogo, Kuda Lumping, Keris, Rendang Padang, Gamelan Jwa, Tari Piring, Ulos, dan akhir-akhir ini adalah Tari Tor-Tor. Sedangkan lagu-lagu khas Indonesai yang pernah diakui Malaysia yaitu, lagu Rasa Sarange, lagu Soleram, lagu Anak Kambing Saya, dan lagu Jali-jali. Pengakuan Malaysia terhadap batik telah membuat pengrajin batik Indonesai resah. Padahal batik Indonesai adalah asli milik Indonesai yang secara historis berasal dari zaman nenek moyang Indonesai yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Kemudian diteruskan pada zaman Kerajaan Majapahit, dikembangkan terus pada abad ke-XVII. Pengakuan Malaysia terhadap batik Indonesai dapat diakhiri dengan cara Indonesai mencantumkan batik sebagai Intangibe Cultur Haritage di UNESCO. 1340155967380178010 Batik Asli Indonesia. Sumber:http://taufiqurokhman.com/berita/175/batik-asli-indonesia.html Pengakuan Malaysia terhadap Tari Pendet sebagai Visit Malaysia Years atau sebagai iklan promosi kunjungan ke Malaysia. Padahal sudah jelas Tari Pandet adalah tari yang digunakan pada sebuah ritual sakral odalan di Pura yang dilakukan oleh masyarakat Bali sejak tahun 1950. Kemdian dikembangkan oleh I Wayan Beratha dan I Wayan Rindi sampai sekarang. 13401562641964248756 Seorang Nenek Menari Tari Pendet. Sumber:http://blogcollectionmediagallery.blogspot.com/2009/08/tari-pendet-or-pendet-dance.html Budaya Wayang kulit juga diakui oleh Malaysia. Padahal menurut sejarah kebudayaan Indonesia, budaya Wayang kulit merupakan Budaya asli Indonesia. Sejarawan budaya asal Belanda, Dr. GA.J dalam desertasinya yang berjudul Bijdrage tot de Kennis van het Javaanche (1897) mengatakan bahwa Wayang merupakan pertunjukan asli Jawa . Jadi Malaysia tidak pantas mengakui budaya Wayang Kulit sebagai budaya-nya karena tidak ada sejarah yang mengatakan bhawa budaya Wayang Kulit berasal dari Malaysia. 13401564341064956391 Gunungan dalam Wayang kulit. Sumber:http://www.semarweb.com/wayang.html Saya juga belum menemukan informasi sejarah yang yang menjelaskan bahwa Angklung berasal dari Malaysia. Saya menemukan informasi yang mnegatakan bahwa Angklung baru muncul merujuk pada masa Kerajaan Sunda (abada ke-12 samapai abad ke-16). Beberapa ahli sejarah kebudayaan seperti, J. Kunst (Mr. J dan C.J A Kunst “Musical Exploration in the Indian Archipelago” dalam Asiatic Review, Oktober 1936, hal.814 dan Will G. Gilbert Muziek uit Oost-en West, Inleiding tot de Inchemsche Muziek van Nederlandsch Oost-en West India, (tidak bertahun) hal.9-10) berpendapat, bahwa beberapa alat musik bambu berasal dari masa sebelum adanya pengaruh Hindu. 13401569261352993982 Angklung Indonesia tempo dulu. Sumber:http://beellaasam.blogspot.com/2011/11/angklung-si-alat-musik-tradisional.html Menurut dugaan mereka, permulaan berkembangnya alat musik dari Angklung di Indonesia sangat erat hubungannya dengan perpindahan penduduk dari daratan Asia yang kemudian menjadi nenek moyang suku-suku Melayu Polinesia, beberapa Melanium sebelum Masehi. Dari bukti-bukti yang dapat dikumpulkan, dengan terdapatnya alat musik dari bambu yang sama bentuknya di Asia Tenggara, dugaan tersebut dapat di terima. Menurut perkiraan Dr. Groneman, sebelum berkembangnya pengaruh Hindu di Indonesia Angklung sudah merupakan alat musik yang digemari penduduk (Dr. J. Groneman. “De Gamelan to Jogjakarta, Letterkundige Vehadelingen der Koninkl, Akademi, jilid XIX, hal. 4). Reog Porogo asli khas Jawa Timur yang populer sejak masa Kerajaan Majapahit pada abad ke-15 juga pernah diakui oleh Malaysia. Namun di Malaysia namanya bukan Reok Ponorogo, tapi bernama Tari Barongan. Malaysia hanya merubah nama dan ceritanya dikaitkan dengan cerita Islam, tapi gerakan dan tariannya sama. Adanya tari Reog Ponorogo di Malaysia dibawa oleh masyarakat Jawa yang sedang merantau sejak tahun 1722. Kontroversi timbul karena pada topeng dadak merak terdapat tulisan “Malaysia”. Namun pada akhir November 2007, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Zainal Abidin Muhammad Zain menyatakan bahwa Pemerintah Malaysia tidak pernah mengklaim Reog Ponorogo sebagai budaya asli negara itu. Reog yang disebut “Barongan” di Malaysia dapat dijumpai di Johor dan Selangor, karena dibawa oleh rakyat Jawa yang merantau ke negeri tersebut. 1340157155939501515 Tari Reog Ponorogo.Sumber:http://jembatan-pengetahuan.blogspot.com/2011/04/tari-reog-ponorogo.html Tari Kuda Lumping yang bersala dari Jawa Indonesai diakui oleh Malaysia, padahal tidak ada dalam catatan sejarah manapun yang meyatakan bahwa Tari Kuda Lumping berasal dari Malaysia. Dalam catatan sejarah Indonesai juga tidak ada catatan secara tertulis mengenai Tari Kuda Lumping, hanya sebuah riwayat yang diceritakan dari generasi ke generasi. Dalam riwayat masyarakat Jawa menceritakan bahwa tari Kuda Lumping merupakan bentuk apresiasi dan dukungan rakyat jelata terhadap pasukan berkuda Pangeran Diponegoro dalam menghadapi penjajah Belanda. Ada pula versi yang menyebutkan, bahwa tari Kuda Lumping menggambarkan kisah perjuangan Raden Patah, yang dibantu oleh Sunan Kalijaga, melawan penjajah Belanda. Versi lain menyebutkan bahwa, tarian ini mengisahkan tentang latihan perang pasukan Mataram yang dipimpin Sultan Hamengku Buwono I, Raja Mataram, untuk menghadapi pasukan Belanda. 13401576851499940528 Teri Kuda Lumping. Sumber:http://teknoclever.blogspot.com/2012/03/nuansa-magis-seni-tradisional-di.html Selanjutnya masalah Keris. Keris merupakan salah satu karya seni budaya adiluhung yang bernilai tinggi. Keris awalnya sebagai senjata tradisional Jawa yang melambangkan estetika tinggi, memiliki arti seremonial dan teknologi tinggi metalurgi unggul, disamping benda antik yang berharga. Keris juga diakui sebagai Worl Heritage dan memperoleh penghargaan Master pice of The Oral snd Intangible Heritage of Huminity dari UNESCO, yang merupakan pengakuan dunia bahwa keris merupakan karya agung warisan Indonesai, bukan milik Malaysia. 1340157847215532939 Karis Indonesia. Sumber: http://bonikasten99.blogspot.com/2011/05/keris-budaya-indonesia.html Rendang Padang merupakan masakan tradisional Minangkabau Indonesia, bukan dari Malaysia. Prof. Gusti Asnan menduga, rendang telah menjadi masakan yang tersebar luas sejak orang Minang mulai merantau dan berlayar ke Malaka untuk berdagang pada awal abad ke-16. “Karena perjalanan melewati sungai dan memakan waktu lama, rendang mungkin menjadi pilihan tepat saat itu sebagai bekal. Hal ini karena rendang kering sangat awet, tahan disimpan hingga berbulan lamanya, sehingga tepat dijadikan bekal kala merantau atau dalam perjalanan niaga. Rendang juga disebut dalam kesusastraan Melayu klasik seperti Hikayat Amir Hamzah yang membuktikan bahwa rendang sudah dikenal dalam seni masakan Melayu sejak 1550-an (pertengahan abad ke-16). Jadi tidak ada alasan bagi Malaysia untuk mengakui masakan Rendang asal Padang tersebut. 13401579901311198178 Masakan Rendang Padang. Sumber:http://inforesep.com/resep-rendang-daging-2.html Setelah mengakui Rendang Padang, Malaysia mengakui budaya Gamelan Jawa. Malaysia memasukan alat musik gamelan dalam daftar kesenian dan budaya warisan kebangsaan Malaysia. Malaysia bahkan telah mendaftarkan paten gamelan pada 23 Februari 2009. Padahal seorang sarjana berkebangsaan Belanda bernama Dr. J.L.A. Brandes secara teoritis mengatakan bahwa jauh sebelum datangnya pengaruh budaya India, bangsa Jawa telah rnemiliki ketrampilan budaya atau pengetahuan yang mencakup 10 butir (Brandes, 1889).Diantara yang 10 tersebut adalah gamelan. Istilah “karawitan” yang digunakan untuk merujuk pada kesenian gamelan banyak dipakai oleh kalangan masyarakat Jawa. Istilah tersebut mengalami perkembangan penggunaan maupun pemaknaannya. Banyak orang memaknai “karawitan” berangkat dari kata dasar “rawit” yang berarti kecil, halus atau rumit. Konon, di lingkungan kraton Surakarta, istilah karawitan pernah juga digunakan sebagai payung dari beberapa cabang kesenian seperti: tatah sungging, ukir, tari, hingga pedhalangan (Supanggah, 2002:5¬6). Nah dari sejarahnya, Malaysia jelas ingin merebut kebudayaan Gamelan ini. 13401581204426889 Gamelan Jawa. Sumber:http://kmk312ratna.wordpress.com/kesenian-4/gamelan/ Setelah Gamelan, Malaysia mengakui seni Tari piring. Padahal tari piring sudah jelas-jelas milik bangsa Indonesia sejak dulu kala. Tidak dapat dipastikan dengan tepat mengenai sejarah Tari Piring. Namum, dipercayai bahawa ia telah wujud sekian lama di kepulauan Melayu sejak lebih 800 tahun yang lalu. Tarian ini dipercayai telah bertapak di Sumatra Barat atau lebih dikenali sebagai Minangkabau, dan berkembang hingga ke zaman Sri Viiaya. Kemunculan kerajaan Majapahit pada kurun ke 16, yang menjatuhkan kerajaan Sri Vijaya telah mendorong perkembangan Tari Piring ke negeri-negeri Melayu bersama-sama penghijrah atau orang-orang pelarian Sri Vijaya ketika itu. Sampai sekarang tari piring terus berkembang dan banyak yang menggemarinya. 1340158512759161145 Penari Tari Piring. Sumber:http://su.wikipedia.org/wiki/Gambar:Tari_Piring.jpg Selanjutnya Kain Ulos yang menjadi incaran Malaysia. Padahal Kain Ulos ini merupakan bagian kebudayaan masyarakat Batak, sejak zaman dulu hingga sekarang.Ulos juga menjadi souvenir khas Sumatera Utara. Jadi Kain Ulos bukan milik Malaysia, sekali lagi bukan milik Malaysia. Melainkan Milik Indonesia. 1340158904462600954 Kain ulos sadum angkola untuk atasan dan kain taffeta yang dibordir untuk bawahan, rok. Sumber:http://oliviacantabile.blogspot.com/2011/01/karya-saya-di-kuliah-kriya-studio.html Terakhir, baru-baru ini Malaysia akan mencatat budaya masyarakat Mandailing, Tari Tor Tor dan alat musik Gordang Sembilan, dalam Undang-Undang Warisan Nasional 2005, yang dinyatakan oleh Menteri Budaya, Komunikasi dan Informasi Malaysia, Datuk Seri Rais Yatim setelah menghadiri peluncuran Komunitas Mandailing di Kuala Lumpur pada hari Jumat (15/6). 13401591691655198432 Tari Tor-Tor. Sumber:http://skalanews.com/baca/news/8/0/115305/politik/ruhut-sitompul-desak-anas-mundur.html Pengakuan-pengakuan kebudayaan Indonesia di atas oleh Malaysia sangat nampak bahwa Malaysia miskin kebudayaan dan ingin menguasai Indonesia memlalui pintu kebudayaan. Terus menerus Malaysia menggerogoti bangsa Indonesia. Tidak hanya Seni dan budaya serta lagu-lagu khas Indonesai yang direbut oleh Malaysia, pulau-pulau perbatasan juga direbut oleh Malaysia, seperti di Sipadan dan Ligitan (sebelah utara Ambalat). Melihat kejadian-kejadian di atas, diam-diam Malaysia lambat laun akan menguasai Indonesai. Sedangkan Indonessai tidak sadar dengan hal tersebut, menganggap negara Malaysia adalah negara tetangga sebagaimana biasanya. Saya yakin setelah Tari Tor-tor suatu nanti akan ada lagi yang akan diakui Malaysia dari Indonesia. Mari selamatkan kebudayaan-kebudayaan Indonesai. 1340159283356886860 Mari pertahankan budaya kita. Sumber:http://amnesssia.wordpress.com/2009/11/12/budaya-kita-milik-siapa/

0 komentar:

I Love INDONESIA

Total Tayangan Halaman

Fairuz's COM

Jika Anda Cinta INDONESIA Klik Like Ia..... :D

blog-indonesia.com
Flag Counter

Sabtu, 29 September 2012

Pak Soekarno dan Kebudayaan Indonesia Atas Malaysia

1340159631376398023 Presiden Soekarno saat berpidato. Sumber:http://www.merdeka.com/peristiwa/ini-cara-soekarno-beli-bh-di-amerika.html ”Kalau kita lapar itu biasa. Kalau kita malu, itu juga biasa. Namun, kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang ajar! Kerahkan pasukan ke Kalimantan, hajar cecunguk Malayan itu! Pukul dan sikat, jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak Malaysian keparat itu.” ”Doakan aku, aku akan berangkat ke medan juang sebagai patriot bangsa, sebagai martir bangsa, dan sebagai peluru bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya.” ”Serukan, serukan ke seluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini. Kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat.” ”Yoo… ayooo… kita ganyang. Ganyang Malaysia! Ganyang Malaysia! Bulatkan tekad. Semangat kita baja. Peluru kita banyak. Nyawa kita banyak. Bila perlu satoe- satoe!” Sumber: kompas.com Itulah pidato Pak Soekarno yang sangat berani menurut saya, namun saya keberanian seperti ini belum nampak pada pemipin-peminpin Indonesia setelah Pak Karno. Tidak adanya keberanian seperti Pak Karno menyebabkan negara Malaysia dengan mudah mengakui beberapa budaya Indonesai bahkan pulau perbatasan Indonesai. Konfrontasi Indonesia-Malaysia yang berlangsung sejak tahun 1962 rupanya belum berakhir. Malaysia terus-menerus mengakui kebudayaan-kebudayaan Indonesai sebagai kebudayaannya sendiri, mulai dari kebudayaan dalam bentuk tari dan seni rupa, sampai pada lagu-lagu cirikhas Indonesai. Selain itu juga Pulau Ambalat pernah direbut oleh Malaysia. Kebudayaan dalam bentuk tari dan seni yang pernah diakui Malaysia yaitu, Batik, Tari Pendet, Wayang kulit, Angklung, Reog Ponorogo, Kuda Lumping, Keris, Rendang Padang, Gamelan Jwa, Tari Piring, Ulos, dan akhir-akhir ini adalah Tari Tor-Tor. Sedangkan lagu-lagu khas Indonesai yang pernah diakui Malaysia yaitu, lagu Rasa Sarange, lagu Soleram, lagu Anak Kambing Saya, dan lagu Jali-jali. Pengakuan Malaysia terhadap batik telah membuat pengrajin batik Indonesai resah. Padahal batik Indonesai adalah asli milik Indonesai yang secara historis berasal dari zaman nenek moyang Indonesai yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Kemudian diteruskan pada zaman Kerajaan Majapahit, dikembangkan terus pada abad ke-XVII. Pengakuan Malaysia terhadap batik Indonesai dapat diakhiri dengan cara Indonesai mencantumkan batik sebagai Intangibe Cultur Haritage di UNESCO. 1340155967380178010 Batik Asli Indonesia. Sumber:http://taufiqurokhman.com/berita/175/batik-asli-indonesia.html Pengakuan Malaysia terhadap Tari Pendet sebagai Visit Malaysia Years atau sebagai iklan promosi kunjungan ke Malaysia. Padahal sudah jelas Tari Pandet adalah tari yang digunakan pada sebuah ritual sakral odalan di Pura yang dilakukan oleh masyarakat Bali sejak tahun 1950. Kemdian dikembangkan oleh I Wayan Beratha dan I Wayan Rindi sampai sekarang. 13401562641964248756 Seorang Nenek Menari Tari Pendet. Sumber:http://blogcollectionmediagallery.blogspot.com/2009/08/tari-pendet-or-pendet-dance.html Budaya Wayang kulit juga diakui oleh Malaysia. Padahal menurut sejarah kebudayaan Indonesia, budaya Wayang kulit merupakan Budaya asli Indonesia. Sejarawan budaya asal Belanda, Dr. GA.J dalam desertasinya yang berjudul Bijdrage tot de Kennis van het Javaanche (1897) mengatakan bahwa Wayang merupakan pertunjukan asli Jawa . Jadi Malaysia tidak pantas mengakui budaya Wayang Kulit sebagai budaya-nya karena tidak ada sejarah yang mengatakan bhawa budaya Wayang Kulit berasal dari Malaysia. 13401564341064956391 Gunungan dalam Wayang kulit. Sumber:http://www.semarweb.com/wayang.html Saya juga belum menemukan informasi sejarah yang yang menjelaskan bahwa Angklung berasal dari Malaysia. Saya menemukan informasi yang mnegatakan bahwa Angklung baru muncul merujuk pada masa Kerajaan Sunda (abada ke-12 samapai abad ke-16). Beberapa ahli sejarah kebudayaan seperti, J. Kunst (Mr. J dan C.J A Kunst “Musical Exploration in the Indian Archipelago” dalam Asiatic Review, Oktober 1936, hal.814 dan Will G. Gilbert Muziek uit Oost-en West, Inleiding tot de Inchemsche Muziek van Nederlandsch Oost-en West India, (tidak bertahun) hal.9-10) berpendapat, bahwa beberapa alat musik bambu berasal dari masa sebelum adanya pengaruh Hindu. 13401569261352993982 Angklung Indonesia tempo dulu. Sumber:http://beellaasam.blogspot.com/2011/11/angklung-si-alat-musik-tradisional.html Menurut dugaan mereka, permulaan berkembangnya alat musik dari Angklung di Indonesia sangat erat hubungannya dengan perpindahan penduduk dari daratan Asia yang kemudian menjadi nenek moyang suku-suku Melayu Polinesia, beberapa Melanium sebelum Masehi. Dari bukti-bukti yang dapat dikumpulkan, dengan terdapatnya alat musik dari bambu yang sama bentuknya di Asia Tenggara, dugaan tersebut dapat di terima. Menurut perkiraan Dr. Groneman, sebelum berkembangnya pengaruh Hindu di Indonesia Angklung sudah merupakan alat musik yang digemari penduduk (Dr. J. Groneman. “De Gamelan to Jogjakarta, Letterkundige Vehadelingen der Koninkl, Akademi, jilid XIX, hal. 4). Reog Porogo asli khas Jawa Timur yang populer sejak masa Kerajaan Majapahit pada abad ke-15 juga pernah diakui oleh Malaysia. Namun di Malaysia namanya bukan Reok Ponorogo, tapi bernama Tari Barongan. Malaysia hanya merubah nama dan ceritanya dikaitkan dengan cerita Islam, tapi gerakan dan tariannya sama. Adanya tari Reog Ponorogo di Malaysia dibawa oleh masyarakat Jawa yang sedang merantau sejak tahun 1722. Kontroversi timbul karena pada topeng dadak merak terdapat tulisan “Malaysia”. Namun pada akhir November 2007, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Zainal Abidin Muhammad Zain menyatakan bahwa Pemerintah Malaysia tidak pernah mengklaim Reog Ponorogo sebagai budaya asli negara itu. Reog yang disebut “Barongan” di Malaysia dapat dijumpai di Johor dan Selangor, karena dibawa oleh rakyat Jawa yang merantau ke negeri tersebut. 1340157155939501515 Tari Reog Ponorogo.Sumber:http://jembatan-pengetahuan.blogspot.com/2011/04/tari-reog-ponorogo.html Tari Kuda Lumping yang bersala dari Jawa Indonesai diakui oleh Malaysia, padahal tidak ada dalam catatan sejarah manapun yang meyatakan bahwa Tari Kuda Lumping berasal dari Malaysia. Dalam catatan sejarah Indonesai juga tidak ada catatan secara tertulis mengenai Tari Kuda Lumping, hanya sebuah riwayat yang diceritakan dari generasi ke generasi. Dalam riwayat masyarakat Jawa menceritakan bahwa tari Kuda Lumping merupakan bentuk apresiasi dan dukungan rakyat jelata terhadap pasukan berkuda Pangeran Diponegoro dalam menghadapi penjajah Belanda. Ada pula versi yang menyebutkan, bahwa tari Kuda Lumping menggambarkan kisah perjuangan Raden Patah, yang dibantu oleh Sunan Kalijaga, melawan penjajah Belanda. Versi lain menyebutkan bahwa, tarian ini mengisahkan tentang latihan perang pasukan Mataram yang dipimpin Sultan Hamengku Buwono I, Raja Mataram, untuk menghadapi pasukan Belanda. 13401576851499940528 Teri Kuda Lumping. Sumber:http://teknoclever.blogspot.com/2012/03/nuansa-magis-seni-tradisional-di.html Selanjutnya masalah Keris. Keris merupakan salah satu karya seni budaya adiluhung yang bernilai tinggi. Keris awalnya sebagai senjata tradisional Jawa yang melambangkan estetika tinggi, memiliki arti seremonial dan teknologi tinggi metalurgi unggul, disamping benda antik yang berharga. Keris juga diakui sebagai Worl Heritage dan memperoleh penghargaan Master pice of The Oral snd Intangible Heritage of Huminity dari UNESCO, yang merupakan pengakuan dunia bahwa keris merupakan karya agung warisan Indonesai, bukan milik Malaysia. 1340157847215532939 Karis Indonesia. Sumber: http://bonikasten99.blogspot.com/2011/05/keris-budaya-indonesia.html Rendang Padang merupakan masakan tradisional Minangkabau Indonesia, bukan dari Malaysia. Prof. Gusti Asnan menduga, rendang telah menjadi masakan yang tersebar luas sejak orang Minang mulai merantau dan berlayar ke Malaka untuk berdagang pada awal abad ke-16. “Karena perjalanan melewati sungai dan memakan waktu lama, rendang mungkin menjadi pilihan tepat saat itu sebagai bekal. Hal ini karena rendang kering sangat awet, tahan disimpan hingga berbulan lamanya, sehingga tepat dijadikan bekal kala merantau atau dalam perjalanan niaga. Rendang juga disebut dalam kesusastraan Melayu klasik seperti Hikayat Amir Hamzah yang membuktikan bahwa rendang sudah dikenal dalam seni masakan Melayu sejak 1550-an (pertengahan abad ke-16). Jadi tidak ada alasan bagi Malaysia untuk mengakui masakan Rendang asal Padang tersebut. 13401579901311198178 Masakan Rendang Padang. Sumber:http://inforesep.com/resep-rendang-daging-2.html Setelah mengakui Rendang Padang, Malaysia mengakui budaya Gamelan Jawa. Malaysia memasukan alat musik gamelan dalam daftar kesenian dan budaya warisan kebangsaan Malaysia. Malaysia bahkan telah mendaftarkan paten gamelan pada 23 Februari 2009. Padahal seorang sarjana berkebangsaan Belanda bernama Dr. J.L.A. Brandes secara teoritis mengatakan bahwa jauh sebelum datangnya pengaruh budaya India, bangsa Jawa telah rnemiliki ketrampilan budaya atau pengetahuan yang mencakup 10 butir (Brandes, 1889).Diantara yang 10 tersebut adalah gamelan. Istilah “karawitan” yang digunakan untuk merujuk pada kesenian gamelan banyak dipakai oleh kalangan masyarakat Jawa. Istilah tersebut mengalami perkembangan penggunaan maupun pemaknaannya. Banyak orang memaknai “karawitan” berangkat dari kata dasar “rawit” yang berarti kecil, halus atau rumit. Konon, di lingkungan kraton Surakarta, istilah karawitan pernah juga digunakan sebagai payung dari beberapa cabang kesenian seperti: tatah sungging, ukir, tari, hingga pedhalangan (Supanggah, 2002:5¬6). Nah dari sejarahnya, Malaysia jelas ingin merebut kebudayaan Gamelan ini. 13401581204426889 Gamelan Jawa. Sumber:http://kmk312ratna.wordpress.com/kesenian-4/gamelan/ Setelah Gamelan, Malaysia mengakui seni Tari piring. Padahal tari piring sudah jelas-jelas milik bangsa Indonesia sejak dulu kala. Tidak dapat dipastikan dengan tepat mengenai sejarah Tari Piring. Namum, dipercayai bahawa ia telah wujud sekian lama di kepulauan Melayu sejak lebih 800 tahun yang lalu. Tarian ini dipercayai telah bertapak di Sumatra Barat atau lebih dikenali sebagai Minangkabau, dan berkembang hingga ke zaman Sri Viiaya. Kemunculan kerajaan Majapahit pada kurun ke 16, yang menjatuhkan kerajaan Sri Vijaya telah mendorong perkembangan Tari Piring ke negeri-negeri Melayu bersama-sama penghijrah atau orang-orang pelarian Sri Vijaya ketika itu. Sampai sekarang tari piring terus berkembang dan banyak yang menggemarinya. 1340158512759161145 Penari Tari Piring. Sumber:http://su.wikipedia.org/wiki/Gambar:Tari_Piring.jpg Selanjutnya Kain Ulos yang menjadi incaran Malaysia. Padahal Kain Ulos ini merupakan bagian kebudayaan masyarakat Batak, sejak zaman dulu hingga sekarang.Ulos juga menjadi souvenir khas Sumatera Utara. Jadi Kain Ulos bukan milik Malaysia, sekali lagi bukan milik Malaysia. Melainkan Milik Indonesia. 1340158904462600954 Kain ulos sadum angkola untuk atasan dan kain taffeta yang dibordir untuk bawahan, rok. Sumber:http://oliviacantabile.blogspot.com/2011/01/karya-saya-di-kuliah-kriya-studio.html Terakhir, baru-baru ini Malaysia akan mencatat budaya masyarakat Mandailing, Tari Tor Tor dan alat musik Gordang Sembilan, dalam Undang-Undang Warisan Nasional 2005, yang dinyatakan oleh Menteri Budaya, Komunikasi dan Informasi Malaysia, Datuk Seri Rais Yatim setelah menghadiri peluncuran Komunitas Mandailing di Kuala Lumpur pada hari Jumat (15/6). 13401591691655198432 Tari Tor-Tor. Sumber:http://skalanews.com/baca/news/8/0/115305/politik/ruhut-sitompul-desak-anas-mundur.html Pengakuan-pengakuan kebudayaan Indonesia di atas oleh Malaysia sangat nampak bahwa Malaysia miskin kebudayaan dan ingin menguasai Indonesia memlalui pintu kebudayaan. Terus menerus Malaysia menggerogoti bangsa Indonesia. Tidak hanya Seni dan budaya serta lagu-lagu khas Indonesai yang direbut oleh Malaysia, pulau-pulau perbatasan juga direbut oleh Malaysia, seperti di Sipadan dan Ligitan (sebelah utara Ambalat). Melihat kejadian-kejadian di atas, diam-diam Malaysia lambat laun akan menguasai Indonesai. Sedangkan Indonessai tidak sadar dengan hal tersebut, menganggap negara Malaysia adalah negara tetangga sebagaimana biasanya. Saya yakin setelah Tari Tor-tor suatu nanti akan ada lagi yang akan diakui Malaysia dari Indonesia. Mari selamatkan kebudayaan-kebudayaan Indonesai. 1340159283356886860 Mari pertahankan budaya kita. Sumber:http://amnesssia.wordpress.com/2009/11/12/budaya-kita-milik-siapa/

Free INDONESIA Cursors at www.totallyfreecursors.com
Microsoft Windows 2000 Professional with SP4 - Indowebster.com Date upload: 1-Sep-2008 Size: 380.81 MB

Entri Populer

 
Template Indonesia | Cintailah Tanah Air Kita Seperti Kita Cinta Dengan Kedua Orang Tua Kita
Aku cinta Indonesia