Kamis, 04 Juli 2013

Alutsista Baru TNI AL Berdatangan





 

PT. Palindo Marine Shipyard Launching KRI Pari 849 dan KRI Sembilang 850
  KRI TNI AL Terbaru Produksi Palindo, Batam 
 
Surabaya • Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio mengatakan kekuatan TNI AL meningkat pada akhir 2014, seiring kedatangan sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) yang sebelumnya dipesan.

"Alutsista yang sedang dibangun di dalam dan luar negeri, akan datang secara bertahap, baik itu kapal perang, pesawat, helikopter maupun tank," kata Marsetio usai memimpin gelar pasukan menjelang Latihan Gabungan TNI tahun 2013 di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jumat.

Marsetio mengatakan, beberapa alutsista yang akan datang tahun ini, antara lain 37 unit tank BMP-3F asal Rusia untuk Korps Marinir, dan kapal perang. Sebelumnya, Marinir sudah mendapatkan 17 unit tank BMP-3F dan akhir tahun ini akan ditambah lagi 37 unit.

"Tahun depan, sejumlah pesanan alutsista lain datang lagi," ujarnya.

Mabes TNI AL telah memesan sejumlah peralatan tempur dari industri strategis di dalam dan luar negeri, antara lain tiga kapal selam dari Korea Selatan, empat LST (Landing Ship Tank) dari PAL, dan kapal fregat dari Inggris.

Selain itu, masih ada kapal cepat rudal, kapal hidrografi, helikopter antikapal selam, dan kapal latih Kadet AAL pengganti KRI Dewaruci.

"Kekuatan tempur TNI AL, baik untuk kapal Marinir maupun pangkalan udara akan dilengkapi secara bertahap sesuai program MEF (kekuatan pokok minimum)," tambah KSAL.

Pengadaan peralatan tempur baru itu untuk mendukung tugas-tugas TNI AL yang semakin berat dan kompleks dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada Latgab TNI Tingkat Divisi 2-5 Mei di Situbondo, Jatim, TNI AL mengerahkan 42 kapal perang dari berbagai jenis, tank amfibi, helikopter, pesawat Cassa dan Bolcow, serta roket dan meriam, sedangkan jumlah personel TNI AL yang terlibat adalah lebih kurang 6.500 prajurit, dari total 16.745 prajurit TNI yang ikut Latgab.

Panglima TNI Ujicoba Dua KAL-28 di Teluk Jakarta

 
 
 
 
 
 
 
 
 
panglima-sub 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
JAKARTA – Panglima Tentara Nasional Indonesia Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., melaksanakan ujicoba (sea trial) dua kapal patroli KAL-28 yaitu KAL Sinabang dan KAL Sengiap yang merupakan produksi galangan kapal P.T. Tesco Indomaritim, Babelan, Bekasi, di perairan Teluk Jakarta, Kamis (13/6).

Kedua KAL-28 yang membawa rombongan Panglima TNI tersebut, bertolak dari Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) menuju perairan Teluk Jakarta dan melaksanakan ujicoba selama satu jam.

Dalam ujicoba tersebut, Panglima TNI didampingi Asisten Perencanaan dan Anggaran Umum (Asrenum) Panglima TNI Laksda TNI Among Margono, Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kasal Laksda TNI Sadiman, S.E., Panglima Kolinlamil Laksda TNI S.M. Darojatim, Kadisadal Laksma TNI Agus Setiadji, Kadismatal Laksma TNI Bambang Nariyono serta Direktur Utama P.T. Tesco Indomaritim Dr. Jamin Basuki.

Ujicoba tersebut dimaksudkan untuk mengecek kesiapan dan kelayakan dua kapal patroli dengan panjang 28 meter ini, sebelum dioperasikan di Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) untuk menambah kekuatan dalam menjaga dan pengamanan laut. KAL Sinabang menurut rencana akan dioperasikan di Lanal Simeuleu, Nanggroe Aceh Darussalam dan KAL Sengiap dioperasikan di Lanal Ranai, Natuna, Kepulauan Riau.

KAL Sinabang dan KAL Sengiap adalah kapal jenis KAL tipe-28, dengan panjang keseluruhan 28 meter. Konstruksi dua kapal baru itu terbuat dari bahan aluminium alloy AL 5083-H116 pada hull dan super struktur dengan rancang bangun futuristik. Kapal yang diawaki 15 ABK ini dapat melaju dengan kecepatan maksimum 28 knots.(dispen Kolinlamil/sir)

Teks Gbr-Ujicoba KAL-28. Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. beserta rombongan saat melaksanakan ujicoba KAL-28 di perairan Teluk Jakarta, Kamis(13/6). (dispen kolinlamil)

 Panglima TNI Jajal Kapal Patroli Sinabang 

kri-sub
Panglima TNI Laksamana TNI Agus Sugartono, S.E. didampingi Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Among Margono, Koorsahli Kasal Laksda TNI Sadiman, Pangkolinlamil Laksda TNI Dorojatim dan Waaslog Panglima TNI Marsma TNI Karibiyama serta beberapa pejabat TNI Angkatan Laut menjajal Kapal Angkatan Laut (KAL) Sinabang yang merupakan kapal patroli bertempat di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (13/6/2013).

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI beserta rombongan dengan menggunakan Kapal Angkatan Laut Sinabang melaksanakan patroli singkat di wilayah perairan Teluk Jakarta dengan menempuh waktu kurang lebih satu jam.

Kapal Angkatan Laut Sinabang yang memiliki bobot 60,44 ton adalah jenis kapal patroli buatan putra-putri terbaik bangsa Indonesia yang di produksi PT. Tesco Indomaritim. Selain Kapal Patroli Sinabang yang sandar di Dermaga Kolinlamil, ada juga Kapal Patroli Sengiap yang merupakan kapal sejenis buatan PT. Tesco Indomaritim.

Rencananya, Kapal Angkatan Laut Sinabang nantinya akan ditempatkan wilayah perairan Aceh, sedangkan Kapal Patroli Sengiap akan ditempatkan di wilayah perairan Natuna. Kedua jenis Kapal Patroli tersebut, dilengkapi senjata Mitraliur dengan kaliber 12,7 milimeter, nantinya akan bertugas untuk menjaga wilayah perairan laut Indonesia agar bebas dari para pencuri ikan yang masuk di wilayah Aceh, Natuna dan sekitarnya.

Kadispenum Puspen TNI
Kolonel Cpl. Ir. Minulyo Suprapto, M.Sc, M.Si, M.A.

Saat Ini, Progres Jembatan Merah Putih Baru 70%

 
 
 
Jembatan dengan panjang 1,06 kilometer ini memakan investasi Rp 416 M.

http://us.media.viva.co.id/thumbs2/2012/10/05/174265_perawatan-jembatan_209_157.jpgJakarta | Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum menargetkan, penyelesaikan Jembatan Merah Putih di kota Ambon, Maluku akan rampung pada 2014.

Jembatan dengan panjang 1,06 kilometer ini memakan investasi senilai Rp 416,75 miliar. Jika rampung, jembatan ini akan menghubungkan dua desa yaitu Desa Pokka dan Desa Galala yang selama ini dipisahkan oleh Teluk Ambon.

Jembatan ini terdiri dari jembatan pendekat arah Galala sepanjang 300 meter, pendekat arah Pokka 320 meter, dan bentang tengah jembatan sepanjang 300 meter.

"Saat ini, progres pembangunan fisiknya telah mencapai 70 persen pada bagian jembatan pendekat arah Galala dan Poka, sedangkan bagian bentang tengah masih 10 persen," kata Kepala Satker Jembatan Merah Putih, Chris Lasmono, dalam keterangan tertulisnya yang diterima VIVAnews, Jumat 4 Januari 2013.

Penyelesain jembatan ini, menurut Chris, sejauh ini masih dalam target perencanaan yang tercantum dalam surat kontrak.

Namun, pembangunan jembatan ini bukannya tanpa kendala. Sebab, bahan material bangunan jembatan diproduksi dan dibeli dari luar pulau Maluku.

Bahkan, Chris meyakinkan 100 persen bahan baku jembatan ini dikirim dari luar Maluku. "Kami masih memesan dari Pulau Jawa untuk bahan baku, sedangkan semen dari Makassar," katanya.

Hal ini dilakukan, dengan alasan penyalur lokal tidak mampu memenuhi jumlah permintaan yang diajukan pihak kontraktor jembatan yang dimulai pada Juli 2011 lalu.

Jembatan ini direncanakan memiliki dua jalur ke arah Pokka dan Galala, yang masih-masing jalur terdiri dari dua lajur mobil dan satu lajur motor.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU Djoko Murjanto mengatakan bahwa pemerintah telah melaksanakan penandatanganan kontrak pembangunan fisik Jembatan Merah Putih dengan PT Wijaya Karya Tbk.

Diketahui, PT Pembangunan Perumahan dan WIKA sebagai pemenang dengan nilai kontrak Rp 249,61 miliar. Untuk alokasi anggaran sebesar Rp 416,75 miliar akan dibagi menjadi tiga tahun selama 2012-2014.

"Sedangkan alokasi anggaran proyek dibagi dalam tiga tahun anggaran 2011 sebesar Rp 99,97 miliar, 2012 sebesar Rp 115 miliar, dan sisanya Rp 34,63 miliar dialokasikan pada 2013," kata Djoko.

Djoko melanjutkan, tujuan dibangunnya Jembatan Merah Putih yaitu untuk mempercepat jarak tempuh ke pintu keluar Bandara Pattimura, serta kawasan Jazirah Leihitu Kabupaten Maluku Tengah, sehingga nantinya diharapkan bisa mengurangi operasi kendaraan.

★ KRI Klewang Kedua Dibangun Awal tahun 2013

 
 
 
 
 
 
 
Banyuwangi PT Lundin Industry Invest, perusahaan pembuat kapal perang asal Banyuwangi, Jawa Timur, akan memulai pembuatan KRI Klewang kedua pada Januari 2013. "Semaga awal 2013 bisa dimulai," kata Direktur PT Lundin, Lizza Lundin, melalui pesan pendek kemarin. KRI Klewang pertama, bernomor 625, terbakar habis di Selat Bali pada 28 September lalu.

Kapal seharga Rp 114 miliar ini diluncurkan pada 31 Agustus 2012. Penyebab kebakaran adalah korsleting listrik pada saat pemasangan mesin dan instalasi listrik di galangan ke kapal. Menurut Lizza, Klewang kedua akan dibuat dengan bahan yang sama, yakni komposit karbon, dan dilengkapi dengan teknologi anti-terbakar. Hal itu, kata Lizza, dilakukan agar insiden terbakarnya Klewang pertama tidak berulang. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Surapati mengatakan Angkatan Laut sedang mengkaji tiga opsi penggantian kapal perang KRI Klewang 625. "Sampai hari ini kami belum memutuskan memilih opsi yang mana," kata Untung.

● Opsi pertama, kapal baru dengan material sejenis kapal lama, namun dengan kualitas bahan yang lebih baik.
● Opsi kedua, kapal sejenis namun materialnya diganti, dari komposit fiber menjadi baja atau aluminium.
● Opsi ketiga, jenis kapal diganti menjadi KCR-60.

Menurut Untung, saat ini Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong, Tangerang Selatan, Banten, masih menguji material komposit fiber. Kalau material itu dinilai baik, TNI AL mungkin akan memilih opsi yang pertama. "Tapi, dengan catatan kualitas bahannya kelas satu," kata dia.

Untung memastikan TNI AL tidak mengeluarkan duit sepeser pun dalam pembuatan KRI Klewang baru. Sebab, dalam kontrak, kata Untung, PT Lundin sebagai produsen bersedia bertanggung jawab melakukan penggantian jika terjadi kerusakan kapal. "Alternatif mana pun yang kami pilih, Lundin siap mengganti," kata Untung.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Jembatan Terpanjang Kedua Indonesia Akan Dibangun

                                Butuh biaya nyaris Rp 1 triliun untuk membangun jembatan ini
http://us.media.viva.co.id/thumbs2/2009/03/23/67907_jembatan_suramadu_209_157.jpg
Jembatan Suramadu, terpanjang di Indonesia
Pemerintah berencana membangun jembatan yang panjangnya mencapai 1.420 meter menghubungkan Kecamatan Tayan Hilir dengn Kecamatan Piasak dan Kecamatan Terajuk di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Jika selesai, jembatan ini menjadi yang terpanjang di Kalimantan atau kedua terpanjang di Indonesia setelah Jembatan Suramadu.

Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, dan Gubernur Kalbar, Cornelis, menancapkan tiang pertama pembangunan jembatan terpanjang yang berada di pulau Kalimantan ini pada Rabu 19 September 2012. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Barat, Jakius Sinyor, mengatakan  anggaran pembangunan jembatan ini Rp 907 miliar yang meliputi pula biaya pembebasan lahan.

“Jembatan Tayan ini akan menjadi bagian dari jalan Trans Kalimantan poros Selatan yang menghubungkan Provinsi Kalimantan Barat  dengan Kalimantan Tengah," kata Jakius. "Jika proyek ini selesai, maka  jembatan Tayan menjadi yang terpanjang di Pulau Kalimantan dan nomor dua di Indonesia setelah jembatan Suramadu di Jawa Timur,” Jakius menjelaskan.

Jembatan ini akan mempermudah akses penyeberangan bagi warga di Kecamatan Piasak, dan Kecamatan Terajuk. Saat ini warga masih menggunakan penyeberangan kendaraan antara Tayan menuju Piasak dan sebaliknya, yang dilayani oleh dua buah kapal Feri  berukuran kecil dan di operasikan oleh PT ASDP dan serta Ponton (kapal tongkang).

“Konsorsium yang terdiri dari China yaitu Road dan Bridge Corporation dan PT Wijaya Karya akan membangun jembatan Tayan dengan masa kerja selama 900 hari, dengan panjang jembatan yang akan dibangun sepanjang 1.420 meter,” kata Jakius Sinyor.

Menurut Jakius, lebar Jembatan Tayan didesain untuk tiga jalur kendaraan atau sekitar 11,5 meter dan tinggi jembatan dari muka air Sungai Kapuas saat banjir tertinggi 13 meter. “Proyek ini didanai melalui pinjaman dari negara  China sebesar 90 persen, dan APBN sebesar 10 persen. Pembangunan Jembatan Tayan ini menelan anggaran sekitar Rp 907 miliar,” ucap Jakius.

Konstruksi jembatan Tayan tersebut terbagi dalam dua bentangan yang menghubungkan Kota Tayan dengan Desa Piasak.  Bentangan pertama jembatan dari arah Kota Tayan menuju Pulau Tayan sepanjang 300 meter. Bentangan kedua dari arah Pulau Tayan menuju Desa Piasak sekitar 1.420 meter.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis, mengatakan penancapan tiang pertama pembangunan jembatan Tayan sudah lama menjadi impian masyarakat Kalimantan Barat ini. “Awalnya hanya mimpi, tapi hari ini Jembatan Tayan jadi kenyataan,” kata Cornelis dalam sambutannya itu.

Cornelis mengatakan, pemerintah memang memberikan fokus pembangunan di wilayah Timur Provinsi Kalimantan Barat ini , dan hingga saat ini pemerintah sudah mengucurkan dana untuk pembangunan Kabupaten Sanggau mencapai Rp 1,4 triliun. “Jangan bilang pemerintah itu tidur, dan tidak kerja? Kami sudah kucurkan dana pembangunan untuk Kabupaten Sanggau mencapai Rp 1,4 triliun,” katanya.

Di sisi lain, Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, mengatakan jembatan Tayan yang akan dibangun ini adalah jembatan yang sangat stategis. Walau pun sebelumnya terjadi beberapa kali penundaan untuk pembangunannya, namun semuanya berjalan sesuai dengan rencana.

“Sebelas bulan kita tertunda untuk membangun, dan setelah selesai administrasi, kita baru membangunnya,” kata Djoko Kirmanto. "Anggaran bukan APBN murni, makanya pekerjaan terjadi penundaan,” kata Djoko.

Djoko juga meminta kepada para kontraktor pembangunan jembatan Tayan ini untuk dapat menyelesaikan pekerjaan jembatan ini tepat waktu.

KRI Banda Aceh-593 Salurkan Bantuan di Kepulauan Mentawai









SETELAH mengadakan pelayaran selama tiga hari sejak bertolak dari Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Selasa (11/6), KRI Banda Aceh-593, Jumat (14/6) tiba di dermaga Melepet, Kecamatan Siberut, Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat.

Kedatangan Kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD) itu untuk membawa rombongan Ekspedisi Bhakti Kesra Nusantara (Bhaksera) tahun 2013. Kehadiran KRI itu mendapat sambutan antusias dari masyarakat Siberut dan sekitarnya.

Menurut Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Bhakesra 2013, Kolonel Laut (P) Nanang Eko Ismurdianto, KRI Banda Aceh-593 melaksanakan debarkasi material dan bahan bantuan di perairan Siberut karena dermaga Melepet tidak dapat disandari KRI Banda Aceh-593.

Material dan bahan bantuan itu diperuntukkan bagi masyarakat sekitar dengan menggunakan Landing Craft Vehicle Personnel (LCVP). Masyarakat sekitar juga ikut mmbantu proses debarkasi material dan bahan bantuan dengan mengerahkan perahu kole-kole.

Dalam pelaksanaan Ekspedisi Bhakesra tahun 2013 ini, TNI AL mengerahkan KRI Banda Aceh-593 yang dikomandani Letkol Laut (P) Yana Herdiyana, untuk mendukung program unggulan Kemenkokesra tersebut. KRI Banda Aceh kemudian menyalurkan bantuan ke masyarakat yang tinggal di pulau-pulau terpencil, mengingat lokasi yang menjadi sasaran sulit dijangkau dengan transportasi darat maupun udara.

Kadispen Kolinlamil, Letkol Laut (KH), Heddy Sakti A, dalam siaran persnya, mengatakan, dalam kegiatan ekspedisi tersebut, kapal perang yang berada di bawah pembinaan Kolinlamil ini membawa personel sekitar 190 orang terdiri dari Bank Indonesia, Rumah Zakat, Kosgoro, Pramuka, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Majelis Tinggi Agama Konghuchu Indonesia (Matakin), Forum Alumni Tujuh Tiga (Fortuga) ITB, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Sosial, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Kemenko Kesra, Asosiasi Pedagang Keliling, serta Mandiri Syariah.

Bangun Jembatan Sunda, Pemerintah Tak Bakal Utang

                       Jembatan Selat Sunda ditargetkan mulai groundbreaking pada 2014.


Maket Jembatan Selat Sunda
Pemerintah menegaskan tak akan utang untuk membangun Jembatan Selat Sunda meski sejumlah penawaran datang dari luar negeri, seperti dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC). Pemerintah tetap akan menggandeng BUMN dan pihak swasta.

“Kalau JBIC itu utang lagi, masa mau utang terus,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa usai meresmikan Jembatan Muara Sabak di Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, Senin 22 Oktober 2012.

Menurut Hatta, jika pembangunan proyek JSS dibiayai dengan menggunakan dana pinjaman luar negeri maka akhirnya akan menggunakan APBN. Sementara dalam membangun JSS ini tidak mungkin menggunakan dana APBN, sebab masih banyak alokasi lain yang membutuhkan dana APBN.

Hatta menjelaskan nantinya JSS bukan hanya sekadar jembatan tapi juga akan dibangun sebuah kawasan ekonomi khusus. “Kalau hanya jembatan saja tidak menarik," katanya.

JSS sendiri ditargetkan mulai groundbreaking pada 2014. Proyek jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatra itu rencananya akan menelan dana sedikitnya Rp 100 triliun.

Di sisi lain, Hatta juga menjelaskan bahwa pembangunan Infrastruktur sebaiknya mengikutsertakan peran swasta dalam negeri serta pemerintah daerah seperti yang dilakukan oleh Pemkab Tanjung Jabung yang membangun Jembatan Muara Sabak yang membelah Sungai Batang Hari. “Apa yang dilakukan oleh Pemkab Tanjung Jabung ini juga harus diikuti oleh pemerintah daerah lainnya sehingga pembangunan infrastruktur tidak sepenuhnya mengandalkan pinjaman,” katanya.

Lebih lanjut Hatta menjelaskan, pemerintah akan memberikan dukungan penuh bagi daerah yang mengembangkan pembangunan infrastruktur secara cepat. Dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) pemerintah akan berupaya untuk memeratakan 'kue' pembangunan dari Aceh hingga ke Papua. Menurut Hatta, MP3EI mampu mengantisipasi pemerataan pembangunan dengan enam koridor.

“MP3EI menciptakan pusat-pusat pertumbuhan agar pembangunan itu merata, tidak hanya di Jawa. Kita dorong ke daerah Timur, ke semua koriodor kita. Dan, ini hasilnya cukup baik,” kata Hatta Rajasa

Alasan Pemerintah Prioritaskan Bangun Jembatan Selat Sunda

         Bahkan, tawaran membangun jembatan penghubung Dumai-Malaysia ditolak. 



Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan bahwa pembangunan Jembatan Selat Sunda tetap menjadi prioritas pemerintah meski masih simpang siur hingga saat ini.

Sebab, pentingnya jembatan tersebut untuk meningkatkan koneksi antara dua koridor ekonomi besar yaitu Jawa dan Sumatera.

Menurut Wakil Menteri PU, Hermanto Dardak, bila jalan tol di Jembatan Selat Sunda terbangun, pengendara bisa memacu kendaraannya sampai 100 kilometer per jam.

"Dengan begini, kendaraan bisa berpindah dari pulau Jawa ke Sumatera dalam satu jam atau satu jam setengah," kata dia di Jakarta, Senin 29 Oktober 2012.

Hermanto mengungkapkan, hal ini amat bisa dilakukan karena pada dasarnya di beberapa negara memang memperbolehkan pengendara memacu kendaraannya sampai 130 kilometer per jam.

Bahkan, ia menambahkan, di negara maju seperti Jerman kecepatan kendaraan di jalan bebas hambatan tidak mengenal adanya pembatasan.

Didahulukan
 

Sementara itu, beberapa tahun yang lalu menurut Hermanto, Indonesia ditawari untuk membangun jembatan penghubung Dumai-Malaysia. "Saat ditawari itu, Malaysia bahkan telah menyiapkan dananya," katanya.

Namun, kata dia, kementerian urung melakukan persetujuan karena menurut pihaknya ada persoalan konektifitas antara Jawa dan Sumatera yang lebih penting. Lagipula, pembangunan jembatan Dumai-Malaysia akan lebih banyak berguna untuk Malaysia daripada bagi Indonesia.

"Malaysia jauh lebih siap untuk membangun industri terusan sawit. Kalau kita bangun penghubung, sawit Indonesia akan dilarikan ke sana," ujar Hermanto.

Dahlan Tak Izinkan Bulog Beli Peternakan Australia

"Bulog lebih baik konsentrasi ke masalah beras."

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, Kamis 4 Juli 2013, menyatakan bahwa dirinya tidak mengizinkan niat Perum Bulog untuk membeli perusahaan peternakan yang ada di Australia.
Pembelian perusahaan tersebut, bertujuan untuk menekan harga daging di dalam negeri yang masih tinggi.
"Bulog lebih baik konsentrasi ke masalah beras. Kemampuan pengadaan beras, kan baru bagus pada tahun kedua. Jangan sampai, baru tahun kedua, pengadaan beras Bulog terganggu lagi," kata dia.
Sebelumnya, Dahlan pernah mengatakan bahwa pihak kementerian menunjuk salah satu BUMN pangan untuk membeli aset di peternakan Australia seluas satu juta hektare.
Terdapat tiga BUMN yang ditugaskan, yaitu PT Mega Eltra, Perum Bulog, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). "Nanti, kami akan meminta ketiga perusahaan ini untuk mengajukan proposal," kata dia.
Namun, pihaknya belum menentukan siapa yang akan membeli aset peternakan tersebut, yang membutuhkan investasi sebesar Rp 300 miliar. "Bisa siapa saja, tapi mungkin Bulog tidak," ujar Dahlan.

Di Asia, Kecepatan Internet Indonesia Paling Lambat

 
 
 
 
 
 
 
http://assets.kompas.com/data/photo/2012/04/23/1742065p.jpg
 
Menurut hasil laporan dari Akamai, rata-rata kecepatan Internet di Indonesia paling rendah, jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang ada di Asia Pasifik.

Rata-rata kecepatan Internet di kuartal 2 tahun 2012 ini hanyalah 0,8 Megabit per detik atau setara dengan sekitar 100 Kilobyte per detik.

Walaupun begitu, kecepatan Internet di Indonesia di kuartal ini meningkat 7,2 persen dari kuartal lalu dan meningkat 20 persen dari tahun lalu.

http://farm9.staticflickr.com/8335/8102580290_d58b0cbfca_z.jpg
(gambar: Akamai)
Pemilik kecepatan Internet tertinggi di wilayah Asia-Pasifik adalah Korea Selatan. Di negeri K-Pop tersebut, para pengguna rata-rata menggunakan Internet dengan kecepatan 14,2 Megabit per detik atau setara dengan 1,817 Kilobyte per detik.

Negara-negara tetangga Indonesia, seperti Singapura dan Malaysia, memiliki ranking yang lebih baik untuk masalah kecepatan Internet. Rata-rata pengguna di Singapura dan Malaysia dapat mengakses Intenet dengan kecepatan 5,1 Megabit per detik (652 kilobyte per detik) dan 2,2 Megabit per detik (281,6 kilobyte per detik).

Menurut Chairman Mastel, Setyanto P Santosa, koneksi Internet di Indonesia lambat karena Indonesia salah kaprah dalam menetapkan broadband.

"Sekitar 95 persen koneksi internet di Tanah Air masih memakai koneksi wireless, sisanya memakai kabel. Indonesia itu salah kaprah," kata Setyanto.

Menurutnya, teknologi wireless itu didesain untuk low traffic. Namun, di Indonesia, koneksi itu malah digunakan untuk traffic tinggi. Akibatnya, koneksi internet di Indonesia terkesan lambat.

Padahal, kata Setyanto, sebagai negara berkembang, justru koneksi fixed broadband yang harus diperbesar, bukan malah koneksi wireless.

I Love INDONESIA

Total Tayangan Halaman

Fairuz's COM

Jika Anda Cinta INDONESIA Klik Like Ia..... :D

blog-indonesia.com
Flag Counter

Kamis, 04 Juli 2013

Alutsista Baru TNI AL Berdatangan
  Alutsista Baru TNI AL Berdatangan     KRI TNI AL Terbaru Produksi Palindo, Batam    Surabaya • Kepala Staf Angkatan ...
Panglima TNI Ujicoba Dua KAL-28 di Teluk Jakarta
                Panglima TNI Ujicoba Dua KAL-28 di Teluk Jakarta                          ...
Saat Ini, Progres Jembatan Merah Putih Baru 70%
  Saat Ini, Progres Jembatan Merah Putih Baru 70%       Jembatan dengan panjang 1,06 kilometer ini memakan investasi Rp 416 M...
★ KRI Klewang Kedua Dibangun Awal tahun 2013
  ★ KRI Klewang Kedua Dibangun Awal tahun 2013               Banyuwangi � PT Lundin Industry Invest...
Jembatan Terpanjang Kedua Indonesia Akan Dibangun
                                Butuh biaya nyaris Rp 1 triliun untuk membangun jembatan ini Jembatan Suramadu, terpanjang di Indonesi...
KRI Banda Aceh-593 Salurkan Bantuan di Kepulauan Mentawai
  KRI Banda Aceh-593 Salurkan Bantuan di Kepulauan Mentawai SETELAH mengadakan pelayaran selama tiga hari sejak bertolak dari ...
Bangun Jembatan Sunda, Pemerintah Tak Bakal Utang
                       Jembatan Selat Sunda ditargetkan mulai groundbreaking pada 2014. Maket Jembatan Selat Sunda Pemerintah meneg...
Alasan Pemerintah Prioritaskan Bangun Jembatan Selat Sunda
         Bahkan, tawaran membangun jembatan penghubung Dumai-Malaysia ditolak.   Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan bahwa pembangun...
Dahlan Tak Izinkan Bulog Beli Peternakan Australia
"Bulog lebih baik konsentrasi ke masalah beras." Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, Kamis 4 Juli 2013, meny...
Di Asia, Kecepatan Internet Indonesia Paling Lambat
    Di Asia, Kecepatan Internet Indonesia Paling Lambat               Menurut hasil laporan dari Akamai, ra...

Free INDONESIA Cursors at www.totallyfreecursors.com
Microsoft Windows 2000 Professional with SP4 - Indowebster.com Date upload: 1-Sep-2008 Size: 380.81 MB

Entri Populer

 
Template Indonesia | Cintailah Tanah Air Kita Seperti Kita Cinta Dengan Kedua Orang Tua Kita
Aku cinta Indonesia