Kamis, 04 Juli 2013
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke Facebook
Djoko melanjutkan, tujuan dibangunnya
Jembatan Merah Putih yaitu untuk mempercepat jarak tempuh ke pintu
keluar Bandara Pattimura, serta kawasan Jazirah Leihitu Kabupaten
Maluku Tengah, sehingga nantinya diharapkan bisa mengurangi operasi
kendaraan.
Jembatan dengan panjang 1,06 kilometer ini memakan investasi Rp 416 M.
Jakarta
| Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum
menargetkan, penyelesaikan Jembatan Merah Putih di kota Ambon, Maluku
akan rampung pada 2014.
Jembatan dengan panjang 1,06 kilometer
ini memakan investasi senilai Rp 416,75 miliar. Jika rampung, jembatan
ini akan menghubungkan dua desa yaitu Desa Pokka dan Desa Galala yang
selama ini dipisahkan oleh Teluk Ambon.
Jembatan ini terdiri dari jembatan
pendekat arah Galala sepanjang 300 meter, pendekat arah Pokka 320 meter,
dan bentang tengah jembatan sepanjang 300 meter.
"Saat ini, progres pembangunan fisiknya
telah mencapai 70 persen pada bagian jembatan pendekat arah Galala dan
Poka, sedangkan bagian bentang tengah masih 10 persen," kata Kepala
Satker Jembatan Merah Putih, Chris Lasmono, dalam keterangan tertulisnya
yang diterima VIVAnews, Jumat 4 Januari 2013.
Penyelesain jembatan ini, menurut Chris, sejauh ini masih dalam target perencanaan yang tercantum dalam surat kontrak.
Namun, pembangunan jembatan ini bukannya
tanpa kendala. Sebab, bahan material bangunan jembatan diproduksi dan
dibeli dari luar pulau Maluku.
Bahkan, Chris meyakinkan 100 persen
bahan baku jembatan ini dikirim dari luar Maluku. "Kami masih memesan
dari Pulau Jawa untuk bahan baku, sedangkan semen dari Makassar,"
katanya.
Hal ini dilakukan, dengan alasan
penyalur lokal tidak mampu memenuhi jumlah permintaan yang diajukan
pihak kontraktor jembatan yang dimulai pada Juli 2011 lalu.
Jembatan ini direncanakan memiliki dua
jalur ke arah Pokka dan Galala, yang masih-masing jalur terdiri dari dua
lajur mobil dan satu lajur motor.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Bina Marga
Kementerian PU Djoko Murjanto mengatakan bahwa pemerintah telah
melaksanakan penandatanganan kontrak pembangunan fisik Jembatan Merah
Putih dengan PT Wijaya Karya Tbk.
Diketahui, PT Pembangunan Perumahan dan
WIKA sebagai pemenang dengan nilai kontrak Rp 249,61 miliar. Untuk
alokasi anggaran sebesar Rp 416,75 miliar akan dibagi menjadi tiga
tahun selama 2012-2014.
"Sedangkan alokasi anggaran proyek
dibagi dalam tiga tahun anggaran 2011 sebesar Rp 99,97 miliar, 2012
sebesar Rp 115 miliar, dan sisanya Rp 34,63 miliar dialokasikan pada
2013," kata Djoko.
Microsoft Windows 2000 Professional with SP4 - Indowebster.com Date upload: 1-Sep-2008 Size: 380.81 MB
Entri Populer
-
Cara Membesarkan Layar Video Chat Camfrog Menggunakan Software Biasanya, ukuran video dari camfrog cuma segitu-gitu aja, sehingga ...
-
Air France Buka Rute Kuala Lumpur – Paris Tanpa Transit X Hello there! If you are new here, you might want to subscribe to the RS...
-
Note: Also note that the terms "Class A, Class B" and so on are used in this document to help facilitate the understanding of ...
-
Sejarah kuno adalah studi mengenai masa lalu tertulis[1] dari awal mula sejarah manusia tertulis sampai Abad Pertengahan Awal. Jangka waktun...
-
Dalam sejarah Indonesia terbukti, bahwa Bendera Merah Putih dikibarkan pada tahun 1292 oleh tentara Jayakatwang ketika berperang melawan kek...
-
Saat Ini, Progres Jembatan Merah Putih Baru 70% Jembatan dengan panjang 1,06 kilometer ini memakan investasi Rp 416 M...
-
2013, Timor Leste Masuk Jadi Anggota ASEAN CINTA TANAH AIR, suaramerdeka.com - Paling lambat pada 2013 mendatang, Timor Leste akan mas...
-
★ KRI Klewang Kedua Dibangun Awal tahun 2013 Banyuwangi � PT Lundin Industry Invest...
-
Asal-usul Lambang Negara Kita (Garuda Pancasila) APA lambang Negara Republik Indonesia? Ya betul, BURUNG GARUDA. Mengapa Negara kita m...
-
Anda adalah orang Indonesia?. Lalu bagaimana bila saya bertanya tentang Burung Garuda yang sekaligus sebagai lambang negara NKRI, "Buru...
0 komentar:
Posting Komentar